kendati bencana dan ujian adalah sunnatullah dalam kehidupan manusia sebagaimana yang difirmankan Allah, "Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. (Sumber : http://antalalai.com/quran/perayat.php?ayat&nomorsurat=67&nomorayat=2) Seorang muslim tidak diperbolehkan minta ujian atau mengangankannya. Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita agar tidak berbuat demikian. Beliau bersabda, "Janganlah kalian berangan-angan berhdapan dengan musuh. Sebab, kalian tidak tahu jika akan mendapat ujian dengannya. Akan tetapi ucapkanlah, "Ya Allah, lindungilah kami dari mereka. Peliharalah kami darai siksaan mereka.

Karenanya, Allah SWT menjadikan ujian dan cobaan sebagai sunnatullah dalam kehidupan manusia. Allah berfirman :

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-Ankabut/29: 1-3

(Sumber : antalalai.com/quran/perayat.php?ayat&nomorsurat=29&nomorayat=2, antalalai.com/quran/perayat.php?ayat&nomorsurat=29&nomorayat=3)

Mengomentari ayat tersebut, Ustadz Sayyid Quthb ra berkata, "Ujian keimanan ini adalah suatu hal yang pokok dan pasti. Suatu perikehidupan yang pasti berjalan dalam timbangan Allah SWT. Sayyid Quthb juga berkata, "Ujian adalah sunah (hukum) keyakinan dan doa. Pasti adalah ujian dan cobaan yang menimpa harta dan jiwa. Dan semua itu harus dihadapi dengan sabar, tahan dan kuat. Sebab, itu adalah jalan menuju surga. Sebab, jalan menuju surga diliputi dengan kesengsaraan. Sedang jalan menuju neraka diliputi dengan berbagai hal yang menyenangkan.

Tafsir ayat tersebut adalah : Apakah hamba mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja tanpa diuji dan diberi cobaan bila telah mengucapkan, "Kami beriman." Tidak, sebaliknya, mereka pasti akan diuji dengan sebuah ujian, agar diketahui mana orang yang benar-benar beriman dan mana yang berdusta. Alah telah menguji kaum-kaum terdahulu dengan mengutus para Rasul kepada mereka hingga tampak orang yang benar-benar beriman dan orang yang dusta dalam imannya."