-
Memanfaatkan waktu-waktu yang diberkahi seperti hari Arafah, bulan Ramadhan hari Jum’at dan waktu sahur
-
Memanfaatkan kondisi-kondisi yang utama, seperti pada saat sujud, saat bertemunya dua pasukan, turun hujan, dan waktu antara azan dan iqamah. Abu Hurairah ra. merwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Kondisi seorang hamba yang paling dekat dengan Rabb-nya adalah pada saat ia sujud, maka perbanyaklah doa (pada saat sujud.
- Menghadap kiblat dengan mengangkat kedu atangan hingga terlihat putihny akedua ketiak. Jabir bin Abdulah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah ketika wukuf di Arafah beliau menghadap kiblat sembari berdoa hingga matahari terbenam.
-
Merendahkan suara; antara mengeraskan dan membatin. Adab ini berdasarkan riwayat Abu Musa al-Asy’ari ra yagn berkata, “Kami pergi bersama Rasulullah Saw. ketika kami mendekati Madinah beliau bertakbir dan orang-orang juga bertakbir dengan mengeraskan suara, maka nabi Saw. bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya yang kalian seru tidaklah tuli dan tidak pula tiada. Sesungguhnya Zat yang kalian seru (sedekah) antara kalian dan leher unta kalian”
- Tidak memaksakan diri dengan kalimat-kalimat sajak. Seyogyaya orang berdoa dengan keadaan merendahkan diri, dan memaksakan diri melantunkan kalimat-kalimat sajak bukan bagian dari sikap merendahkan diri Allah Ta’ala berfirman:
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampauai batas” (AL-A’raf: 55)
-
Merendahkan diri, kusuk, takut dan inta. Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami (Al-Anbiya : 90)
-
Memantapkan permohonan dan meyakini akan dijabahi doaya serta jujur dalam berdoa. Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda:
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakn akan dikabulkan dan ketahuilah bahwa Allah tdak mengabulkan doa dari hati yang lalai.
-
Terus menerus dalam berdoa dan mengulang-ulang minimal tiga kali setiap berdoa serta tida merasa bosan untuk mengharap agar dikabulkan. Ibu Mas’ud ra. berkata, “Rasulullah Saw. bila berdoa, beiau berdoa dengan mengulang tiga kali; dan bila meminta, beliau meminta tiga kali.
-
Mengawali doa dengan nzikir kepada Allah SWt. Tidak memulai dengan permintaan . setelah memuji Allah Ta’ala dan menyanjungNya, baru kemudian membaca shalawat kepada Rasululah saw. demikian pula ketika mengakhiri doa.
-
Bertobat dan mendekatkan diri kepada Allah serta mengembalikan hakk orang lain yang pernah ia zalimi