google.com, pub-7203015954420871, DIRECT, f08c47fec0942fa0
1. Puasa merupakan media untuk mensyukuri nikmat, karena dengan berpuasa kita menahan nafsu untuk makan, minum, dan berhubungan badan yang semuanya merupakan nikmat yang paling besar dan paling diinginkan manusia. Nikmat-nikmat itu sering kali dabaikan dan dilupakan manusia. Mereka lup abahwa Allah telah menganugerahinya nikmat yang begitu besar. mereka baru mengingatnya ketika kehilangan atau tak lagi merasakan nikmat-nimat itu. Puasa mendorong mereka untuk bersyukur atas semua nikmat tersebut, karena mensyukuri nikmt merupakan kewajiban, baik menurut akal maupun syariat. Allah swt. berfirman menyebutkan hikmah puasa dalam rangkaian ayat-ayat tentang puasa, “Agar kaliah bersyukur” (QS. Al-Baqarah: 185)
2. Puasa merupakan perantara atau jalan yang akan mengantarkan kaum muslim menuju derajat takwa jika nafsu dapat dikendalikan sehingga kit adapa menahan diri dari sesuatu yang halal karena mengharap ridha Allah dan takut akan siksa-Nya yang pedih, niscaya nafsu akan terbiasa dan terlatih untuk menahan diri dari segala yang haram kewajiban puasa meniscayakan kita menahan diri dari segala seuatu yang diharamkan oleh Allah. Dalam akhir ayat terntang kewajiban pausa Allah berfirman, “Agar kalian bertakwa”.(QS. Al-Baqarah : 183)
3. Puasa meniscayakan pemutusan kebiasaan dan pengendalian syahwat. Ketika nafsu terpuasakan dan segala hasratnya terpenuhi,, pasti syahwat akan terbangkitkan untuk merasakan segala sesuatu yang lebih nikmat dan memuaskan dahaganya. Sebaliknya, jika nafsu kelaparan, niscaya ia akan menahan diri dari segala keinginan syahwat. Karena itulah Nabi saw. bersabda, “wahai pemuda, siapa saja diantarakalian yang mampu untuk menikah maka menikahlah, krena pernikahan akan menahan pandangn dan melindungi kemaluan. Dan siapa saja yang tidak bis amaka berpuasalah karena puasa merupakan benteng. (HR. Bukhari, kitab al-Nikah, bab Qaulul Nabiy saw. Man isthatha’a minkum al-Baah)
4. Puasa akan melahirkan rasa cinta, kasih sayang, dan kelembutan kepada orang miskin. Ketika seseroang berpuasa dan mengalami kelaparan selam waktu tertentu, ia akan ingat kelaparan ang setiap saat dirasakan oleh orang miskin. Dengan begitu, ia akan bersimpati, menyayangi, mengasihi, dan berbat baik kepada mereka. Jika kebaikannya itu dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengarap ridha Allah, niscay aAllah akan memberinya balasan kebaikan yang berlipat ganda baik di duni amaupun di akhirat.
5. Puasa memiliki kekuatan untuk mengusir setan, karena media untuk menyesatkan dan mencelakakan manusia adalah syahwatnya. Diriwayatkan dari Shafiyyah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Sesungguhya setan berjalan dalam tubuh anak Adam mengikuti aliran darah. Maka, sempitkanlah jalan-jalan setan dengan rasa lapar. (HR. Bukhari, kitab al-I’tikaf, baba Hal Yakhruju al-Muta’akkif li Hawa ij ila Bab al-Masjid, nomor 2035; Muslim, kita al-Salam, baba Bayanu an Yustahabba lil Man Zawa Khaliyan bi Imra’atin wa Khanat Zayjatan aw Muharraman lahu an Yaqula Hadzihi Fulanah, nomor 2175)