Seorang perempuan tinggal di suatu kampung. Untuk memenuhi kehidupannya, ia bercocok tanam seperti layaknya perempuan desa Kemudian datang angin dingin yang memusnahkan seluruh tanaman miliknya. orang-orang pun datang untuk menyampaikan simpati dan membesarkan hatinya, lalu ia memandang ke langit seraya berkata, "Orang-orang ini bukanlah ahlinya. Sebab rizki kami ada pada engkau, Ya Rabbi, harapan kami hanya ada pada-Mu"
Lalu salah seorang tokoh masyarakat yang juga hadir mengulurkan tangan dan memberinya uang lima ratus dinar